Minggu, 25 Desember 2011

Pulau Rupat Embrio Kawasan Perkotaan Baru

JAKARTA (riaupeople) – Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2010 – 2014. Bersama 11 daerah lainnya, Rupat rencananya akan dibangun sebagai embrio Kawasan Perkotaan Baru di daerah perbatasan.

Adapun 11 daerah lainnya adalah KTM Gerbang Mas Perkasa Kabupaten Sambas Kalimantan, Subah Kabupaten Sambas Kalbar, Simanggaris Kaltim, Sebatik Kabupaten Nunukan Kaltim, Senggi Kabupaten Keerom Papua dan Salor Merauke Papua serta Muting Kabupaten Merauke Papua.


Kemudian P Morotai Kabupaten Pulau Morotai Maluku Utara, Batutua Nusamanuk Kabupaten Rote Ndao NTT, Tanglapui Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur dan KTM Ponu Kabupaten Timur Tengah Utara NTT. “ Sebagai kawasan perbatasan yang direncanakan menjadi KTM, maka dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, baik pusat maupun daerah, lintas kementerian dan lembaga dunia usaha dan investor dan serta masyarakat,” ujar Menakertrans RI, Muhaimin Iskandar melalui release yang diterima riaupeople.com, Senin (28/11/11) malam tadi.

Dipaparkan Muhaimin, pembangunan 12 Kota Terpadu Mandiri (KTM) di kawasan transmigrasi ini dimaksudkan untuk memberdayakan potensi sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pendapatan asli daerah dan penyerapan tenaga kerja. Untuk pembangunan satu kawasan diproyeksikan membutuhkan sedikitnya 100.000 orang tenaga kerja untuk pembangunan infrastruktur dan pemukiman sertra pengembangan sektor industri, pertanian, perkebunan dan jasa. “ Pemerintah berkomitmen meningkatkan kontribusi pembangunan transmigrasi dalam pengembangan wilayah perbatasan. Namun integrasi dan sinkronisasi program antar instansi perlu ditingkatkan guna mencapai kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan melalui program transmigrasi,” jelas Muhaimin Iskandar.

Lebih lanjut dikatakannya, wilayah perbatasan menjadi isu penting yang mendapat perhatian dari berbagai pihak, karena memiliki arti nilai ekonomi, geopolitik, dan pertahanan keamanan, serta memiliki posisi strategis sebagai pagar dan “beranda depan” wilayah Negara. “ Adanya dukungan semua pihak untuk pembangunan infrastruktur dasar disertai pemberdayaan masyarakat di kawasan perbatasan diharapkan mampu mengusung potensi daerah sehingga kemudian berkembang menjadi pusat perekonomian baru, pusat administrasi pemerintahan dan memacu percepatan pembangunan daerah secara keseluruhan,” ujar Muhaimin.

Pada umumnya, tambah Muhaimin kawasan perbatasan memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah, antara lain potensi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, pertambangan dan pariwisata, namun potensi tersebut belum didayagunakan secara optimal. “ Salah satu kendalanya masih terbatasnya ketersediaan tenaga kerja dan modal untuk mendukung pengelolan potensi sumberdaya alam tersebut. Tingkat kepadatan penduduk di kawasan perbatasan pada umumnya sangat rendah dengan persebaran yang tidak merata,” terang Muhaimin.(*)


Sumber :
Faisal Sikumbang
http://www.riaupeople.com/3750/rupat-embrio-kawasan-perkotaan-baru/
28 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar